Deskripsi Program yang Dilaksanakan
Pengelolaan sampah merupakan salah satu isu lingkungan yang perlu diperhatikan. Hingga kini, TPST Bantargebang menerima 7,202.06 ton sampah setiap harinya (Kementerian PUPR, 2021). Sampah yang tidak dikelola dan mengalami penumpukan tersebut memiliki dampak buruk pada lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup. Dalam surat Al’Araf ayat 56 yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya Allah telah melarang makhluknya untuk berbuat kerusakan di muka bumi ini” menjadi sebuah pedoman bagi insan UT dalam menjaga kelestarian lingkungan. UT untuk melakukan pengelolaan limbah sebagai salah satu tindakan pelestarian lingkungan. Maka dari itu, UT sebagai perusahaan yang peduli terhadap perlindungan lingkungan, berkomitmen untuk dapat meningkatkan jumlah sampah yang dapat diolah melalui berbagai upaya. Terlebih lagi terdapat indeks IDX ESG Leaders yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia pada Desember 2020. Indeks tersebut menjadi acuan penilaian perusahaan dimana perusahaan akan dinilai baik apabila sudah menerapkan aspek Environment, Social, and Governance (ESG). Salah satu jenis sampah yang sulit diolah yaitu sampah plastik karena memerlukan waktu hingga 30 tahun uuntuk terurai.
Keunikan dan Kelebihan
Dalam meningkatkan keimanan umat umat muslim di kawasan UT Head Office, terdapat kegiatan kajian yang berlokasi di Masjid Al Furqaan. Kajian diadakan setiap satu kali setiap satu minggu dengan topik yang beragam dengan umat sebanyak 20 orang. Kajian yang dilaksanakan setiap minggu tersebut menghasilkan limbah berupa botol plastik dan organik. Maka dari itu, UT berinisiatif untuk melakukan daur ulang botol plastik menjadi sajadah. Pengelolaan sampah diawali dengan peletakkan drop box botol plastik pada Masjid Al Furqaan untuk memfasilitasi pengumpulan sampah botol. Botol plastik yang dikumpulkan kemudian diolah di recycling center melalui proses pencacahan. Pengumpulan dan pemilahan sampah dilakukan oleh marbot. Berikutnya, cacahan plastik akan diolah menjadi sajadah. Setiap 70 botol sampah botol plastik akan diolah menjadi 1 buah sajadah. Selain itu, sampah organik berupa sisa makanan yang dihasilkan diolah menjadi ecoenzym sebagai bahan pembersih lantai.
Hasil Manfaat yang Telah Didapat dan Biaya
Biaya: Rp 0 (drop box sudah tersedia)Manfaat: 15 sajadah selama satu tahun
Anggota Kelompok
1. Tri Puji Astuti2. Rika Nurhayati
3. Andi Muslim A.
4. Fransisca Adinda
5. Aurellia Rahaqia
6. Indah Fachriyah
7. Jihan Hanim
Kategori Program
Pengelolaan Sampah dan Limbah
Perusahaan Grup Astra
United Tractors
Gambar (1 file foto atau gambar yang mewakili program)
